Jeritan Orang-Orang Miskin

Written on 12:26 PM by Faiz Husaini


Tak pernah aku tak menjumpai
orang fakir dan miskin
dimanapun aku tinggal

Kemiskinan kadang bagai air keruh
yang berada diantara air minum yang mahal
aku melihat orang-orang menjerit
karena rasa lapar dan dahaga
mereka mencari sisa-sisa makanan
yang berada disela-sela sampah yang berserakan

Dimanakah orang-orang kaya?
apakah mereka telah buta mata serta hatinya!
sehingga mereka tak mau menolong
mungkinkan hatinya sudah dimakan oleh kekikiran?
dan matanya telah ditutupi oleh keangkuhan
yang menghilangkan kepekaan pada sesama
serta tangannya juga telah terbelenggu
dengan tali kebakhilan
sehingga tak bisa bersedekah lagi

Apakah mereka telah lalai?
bahwa pada harta mereka
terdapat sebagian harta orang-orang miskin
dan orang-orang yang membutuhkan

Mereka hidup di kolong jembatan
dengan beralaskan tikar dan koran
rasa kedinginan meyelimuti mereka di malam
yang sunyi dan petang
mereka tidur dengan penuh kedinginan
ditemani nyamuk dan cacing

Sungguh berbeda dengan orang yang tidur nyenyak
di rumah dan apartemen yang mewah
dengan beralaskan kasur yang sangat empuk
dan selimut yang sangat hangat

Merasa hinakah kau wahai si miskin?
kau tak akan hina selamanya
jika jiwamu masih dihiasi rasa syukur serta terus berusaha
dengan bekerja keras
ingantlah! kemiskinanmu bukanlah akhir dari kemiskinan
dengan senjata syukur, sabar dan usaha
maka kau kelak akan mulia di sisi-Nya.

Kairo, 25 Desember 08

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Post a Comment