Mencari Hikmah Idul Fitri
Written on 8:16 AM by Faiz Husaini
Setelah sebulan penuh umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan, kemudian mereka memperingati hari raya umat Islam yaitu ‘idul fitri atau yang sering di sebut dengan istilah lebaran, tepatnya pada tanggal 1 di bulan syawal dan pada hari raya kali ini bertepatan dengan 1 syawal tahun 1429 H. Secara harfiyah ‘idul fitri memiliki makna kembali kepada kesucian. Sebuah makna yang sangat mendalam yang terkandung pada dua kata yang saling melengkapi maksudnya dari kalimat itu.
Ada satu pesan moral yang terkandung pada kalimat ‘idul fitri yaitu agar manusia kembali kepada fitrah (kesucian), setelah sebulan lamanya manusia di latih untuk menahan nafsu dari segala larangan Allah, maka di hari yang fitri ini manusia di anjurkan oleh Allah untuk kembali kepada jalan yang benar. Jadi seorang muslim yang taat adalah manakala ia selalu menjaga kesuciannya dari segala dosa pada bulan ramadhan dan di luar bulan ramadhan.
Seluruh umat Islam di dunia merayakan hari raya ‘idul fitri dengan penuh kebahagiaan. Sudah menjadi tradisi di hari yang suci ini, mereka saling silaturrahmi antar sanak famili dan teman-teman, serta saling maaf-memaafkan. Sebuah tradisi yang sangat bagus yang semestinya tidak hanya di lakukan di bulan syawal. Syawal secara bahasa berarti peningkatan, maka umat Islam yang baru menjalankan puasa harus bisa meningkatkan amal ibadahnya setelah bulan ramadhan, namun fenomena yang terjadi pada kebanyakan orang adalah sebaliknya, yaitu mereka justru menurun dalam amal ibadahnya. Oleh karena itu, penulis mengajak pada diri pribadi dan para pembca marilah kita bersama-sama meningkatkan amal ibadah di bulan sawal dan seterusnya sebagai bukti kita benar-benar menjalankan pesan moral dari Allah dan Rasul-Nya.
Kairo, 3 Syawal 1429 H.